Wednesday 17 April 2013

si kecil cecillia

Hey, sudah lama sekali tidak menulis disini.

Bukan mengacuhkan mu wahai blog tak berpenghuni. Hanya sedang terbuai oleh ragam aktivitas tak berseri.

Kini aku ingin bercerita tentang si kecil Cecilia.

Dia Cecilia, anak kecil yang dipaksa untuk lebih besar dari umurnya baik itu sikap hingga cara ia melewati cobaan hidupnya.

Umurnya baru 5 tahun Januari yang lalu. Ia sudah sekolah di Taman Kanak-Kanak.
Aslinya seperti anak kecil yang periang. Senang bercanda dan senang tertawa.

Sayang, setahun yang lalu, kanker paru-paru merenggut ayahnya hingga Cecil kini telah yatim.
Ia kelihatan biasa saat sang ayah untuk terakhir kali nya berada dirumah.
Ia hanya bilang "kaka, itu ayah nya pingsan" ujarnya polos.

Air mata kadang mengalir tanpa sadar ketika melihat Cecilia.
Ia masih kecil sekali untuk merasakan kesedihan ini.
Kesedihan luar biasa kehilangan ayah yang dicinta hingga harus bertemu Bunda nya hanya seminggu sekali.

Aku sepupunya hanya bisa terdiam dan berusaha menjadi kakak yang baik bagi Cecil.
Sedih.

Teringat saat dulu aku selalu mengantarkan Ayah Cecil untuk berobat ke rumah sakit setiap hari. Cecil harus ditinggal di rumah nenek, karena Rumah Sakit tak mengizinkan anak kecil ikut di ruang perawatan.

Cecil anak kesayangan Ayah.
Ayah juga sangat sayang si kecil Cecil.

Meskipun sering menangis hingga batuk. Cecil sebenarnya anak yang mandiri.
Ia bisa makan sendiri bahkan pipis sendiri. Jarang terlihat anak sekecil dia dapat melakukan ini.

Kadang aku menemukan Cecil yang menangis tanpa sebab yang jelas.
Saat ditanya, jawaban nya pun tak jelas. Maklum, perkataan tak pernah jelas bila disampaikan sambil menangis sesenggukan.

Kadang kesal, karena merasa tak bermaksud membuatnya sedih. Tapi kenapa Cecil menangis.

Tap kadang aku sadar, bahwa Cecil menangis karena ada sesuatu yang hilang. yang tak pernah ia rasakan kembali.

Ia sedih karena kehilangan
Terutama Kehilangan Ayah, dan juga kehilangan kehangatan Bunda yang harusnya sepanjang hari. Tapi kini hanya bisa seminggu sekali.
Bunda harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup.
Cecil kadang menangis hingga matanya bengkak, wajahnya memerah.

Kasian Cecil.

Aku akan selalu berusaha menjadi kakak yang baik untuknya. :)

*love*

No comments:

Post a Comment