Thursday 19 February 2015

Pulang Ke Rumah

Entah kabar sebegitu sangat penting nya hingga aku tak diberikan alasan yang tepat untuk pulang tiba tiba ke kota kelahiranku, Mempawah.

Karena atas rasa hormat ku dengan Papa, akhirnya kuputuskan pulang dengan hati penuh sesak banyak pertanyaan "ada apa".

Tepat 11 hari setelah permintaan ku pulang.
Aku injakan kakiku lagi di rumah.
Rumah yang menjadi saksi bertumbuh besarnya aku.

Papa dengan wajah pucat pasi, hanya dapat memohon ampun dan maaf.
Entah karena sebab apa.
Beliau terlihat sangat depresi.
Tak pernah beliau serapuh ini.

Perjalanan panjang kepulangan Ke Kalimantan membuat badanku lelah,.
Begitu lelah, sakit begitu nyeri.
Namun, karena senyuman canda dua adik kecilku yang menyambut. rasa lelah dan nyeri itu memudar kemudian sirna.

Malam begitu pekat.
Gelap.
Badan ku lelah, tapi hatiku tidak.

Harus ku tahu apa yang terjadi malam ini juga.

Papa. ada apa?

dan papa memulai lagi memohon maaf dengan ku
Karena melibatkan aku, anak nya dengan masalah dirinya dan rumah tangga nya.

Aku pun meminta maaf pula.
Karena tak bisa membantu selain bantu doa.



Kaka
19 Feb 2015

No comments:

Post a Comment