Wednesday 6 April 2016

Sepatu Idaman

Suatu hari ku temukan sepasang sepatu.
Langsung suka saat pandangan pertama.
Love at the first sight.
Ingin sekali memiliki nya.

Aku terlanjur suka.
Terlanjur terobsesi ingin memiliki.

Serasa mabuk cinta karena sepatu.

Satu Hari,
Dua hari,
Seminggu,
Sebulan.
Kepikiran terus ingin sepatu itu.

Jika benar sepatu itu aku beli, aku hanya akan menghamburkan uang saja.
Karena aku tau kalau sepatu itu tak cocok dengan ku.

Jika memang akhirnya ku beli dan ku pakai.
Mungkin saja itu akan menyakiti kaki ku.

Tapi aku masih saja ngotot memiliki.

Tak Masalah pikir ku. yang penting hati terpuaskan.
Jalani saja dulu.

Kebesaran kan bisa diganjal tissue. (ucapku dalam hati)

Akhir nya kumiliki juga sepatu itu.
terlambat menyadari, ternyata aku benar-benar tak menikmati sepatu itu.

Tapi karena aku yang terlalu suka dan jatuh cinta.
Masih saja ku mengelak meskipun kaki sudah lecet.

Tapi semakin hari kupaksakan, aku pun jadi korban.
Perih rasa nya di kaki.

Aku sedih.
Aku jera.

Akhirnya sepatu itu tak ku pakai lagi. Ku masukan kotak. Dan tak ku pakai lagi.




Dear,
cerita diatas hanyalah perumpamaan.

Seringkali kita menyukai seseorang seperti aku yang menyukai sepatu dalam cerita itu.

Suka, Jatuh cinta kemudian sedih sendiri.
Padahal mungkin kita tau kalau kita mungkin tak cocok dengan nya.

Menginginkan sesuatu yang memang tidak untuk kita, seberapa kali pun kita mencoba tidak akan sepatu itu pas di kaki kita.

Karena mungkin dia bukan jodoh kita.


Ya! betul.
Bisa saja dijalani dulu, kemudian semakin kenal dan semakin suka.

Tapi tanpa sadar kita melupakan hal-hal yang sesungguh nya harus kita pertahankan untuk diri kita sendiri.

Ada kala nya yang kita ingat hanya baik nya saja.
Yang buruk nya kita terlupa karena cinta.

Terlupa

Yang kita ingat,
Penampilan luar nya yang mempesona, tutur kata nya yg baik tak sadar akan kemungkinan palsu dan dusta.

Jadi
carilah sepatu yg benar benar pas di kaki kita
karena ia lah yang akan menemani hari-hari kita.

No comments:

Post a Comment